Mungkinkah emas benar-benar menembus level US$2.500 per ounce? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, sinyal bullish yang kuat ini menjadi angin segar bagi para investor emas
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harga emas bagaikan roket yang tak terhentikan. Reli harga emas diprediksi masih akan melaju kencang, bahkan menembus level US$2.500 per ounce!
“Permintaan yang kuat dari China berarti harga emas akan bergerak lebih jauh,” tulis ANZ Group Holding Ltd. dalam catatannya, dikutip dari Bloomberg, Minggu (12/5/2024).
Sejak awal tahun ini, emas telah meroket 15%, menandakan rekor baru dalam perjalanannya. Kilau logam mulia ini kian berkilau didorong oleh beberapa faktor, seperti:
- Pembelian oleh bank sentral: Bank sentral di berbagai negara terus menambah cadangan emas mereka, meningkatkan permintaan dan mendorong harga.
- Ketegangan geopolitik: Konflik di Timur Tengah memicu ketidakpastian dan meningkatkan minat terhadap aset safe haven seperti emas.
- Permintaan investor China: Minat investor China terhadap emas meningkat di tengah kondisi ekonomi yang lesu.
- Suku bunga: Pasar memprediksi bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga, membuat emas lebih menarik sebagai investasi.
Analis ANZ Group memprediksi harga emas akan mencapai US$2.500 per ounce pada akhir 2024. Lonjakan harga emas ini pun diamini oleh para analis lainnya.
“Kekhawatiran mengenai situasi ketenagakerjaan seringkali menjadi hambatan pertama dalam perekonomian dan dapat mendorong penurunan suku bunga pertama The Fed,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.
Data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini pun menjadi perhatian para investor. Jika data tersebut menunjukkan inflasi yang tinggi, hal itu dapat memperkuat prediksi kenaikan harga emas.
“Jika kita mendapatkan data inflasi yang panas atau bahkan data inflasi yang hangat minggu ini, hal itu akan menghilangkan anggapan bahwa The Fed mungkin dapat menurunkan suku bunga secepatnya pada bulan September,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco.
Mungkinkah emas benar-benar menembus level US$2.500 per ounce? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, sinyal bullish yang kuat ini menjadi angin segar bagi para investor emas.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com