Emas Melesat! US$2.500 Menanti?

Harga Meroket, Investor Bersiap Cuan Besar

- Redaksi

Senin, 13 Mei 2024 - 22:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Replika logam mulia di Butik Emas Antam. Foto: Dok. bisnis.com

Replika logam mulia di Butik Emas Antam. Foto: Dok. bisnis.com

Mungkinkah emas benar-benar menembus level US$2.500 per ounce? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, sinyal bullish yang kuat ini menjadi angin segar bagi para investor emas

 

JAKARTA (ENERGINEWS.COM)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Harga emas bagaikan roket yang tak terhentikan. Reli harga emas diprediksi masih akan melaju kencang, bahkan menembus level US$2.500 per ounce!

“Permintaan yang kuat dari China berarti harga emas akan bergerak lebih jauh,” tulis ANZ Group Holding Ltd. dalam catatannya, dikutip dari Bloomberg, Minggu (12/5/2024).

Sejak awal tahun ini, emas telah meroket 15%, menandakan rekor baru dalam perjalanannya. Kilau logam mulia ini kian berkilau didorong oleh beberapa faktor, seperti:

  • Pembelian oleh bank sentral: Bank sentral di berbagai negara terus menambah cadangan emas mereka, meningkatkan permintaan dan mendorong harga.
  • Ketegangan geopolitik: Konflik di Timur Tengah memicu ketidakpastian dan meningkatkan minat terhadap aset safe haven seperti emas.
  • Permintaan investor China: Minat investor China terhadap emas meningkat di tengah kondisi ekonomi yang lesu.
  • Suku bunga: Pasar memprediksi bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga, membuat emas lebih menarik sebagai investasi.
Baca Juga :  Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Analis ANZ Group memprediksi harga emas akan mencapai US$2.500 per ounce pada akhir 2024. Lonjakan harga emas ini pun diamini oleh para analis lainnya.

“Kekhawatiran mengenai situasi ketenagakerjaan seringkali menjadi hambatan pertama dalam perekonomian dan dapat mendorong penurunan suku bunga pertama The Fed,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini pun menjadi perhatian para investor. Jika data tersebut menunjukkan inflasi yang tinggi, hal itu dapat memperkuat prediksi kenaikan harga emas.

Baca Juga :  Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

“Jika kita mendapatkan data inflasi yang panas atau bahkan data inflasi yang hangat minggu ini, hal itu akan menghilangkan anggapan bahwa The Fed mungkin dapat menurunkan suku bunga secepatnya pada bulan September,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco.

Mungkinkah emas benar-benar menembus level US$2.500 per ounce? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, sinyal bullish yang kuat ini menjadi angin segar bagi para investor emas.##

Penulis : Redaksi

Editor : Mahmud Marhaba

Sumber Berita : Bisnis.com

Berita Terkait

Harga Batu Bara Melonjak Tajam
Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia
Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang
Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui
AS Incar Mineral Kritis Indonesia
Raksasa Nikel BHP Tumbang?
China Migrasi Baja
Harta Karun Carla Wolff Terselubung

Berita Terkait

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Harga Batu Bara Melonjak Tajam

Jumat, 2 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Prabowo Yakinkan Nuklir Indonesia

Selasa, 30 Juli 2024 - 10:51 WIB

Delong, Raksasa Baja di Bibir Jurang

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:56 WIB

Pinjaman Tambang Batu Bara Disetujui

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:44 WIB

AS Incar Mineral Kritis Indonesia

Berita Terbaru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua perusahaan tambang di pesisir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah - Foto: Dok. KKP/ detik.com

Nasional

Tambang Morowali Disegel KKP

Selasa, 19 Nov 2024 - 09:07 WIB

Menteri ESDM Bahlil dalam sebuah kesempatan. (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Nasional

Minerba Diterpa Badai Konsultan Nakal

Selasa, 24 Sep 2024 - 08:09 WIB

Ketum MPI bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan. (Foto: Doc MPI)

Nasional

Revolusi Perizinan Migas, MPI Siap di Garda Terdepan

Minggu, 22 Sep 2024 - 22:21 WIB

Probowo Subianto, Presiden RI terpilih yang akan mengesahan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK. Foto: tripadvisor.com

Nasional

Prabowo Bentuk Badan Iklim Khusus

Jumat, 23 Agu 2024 - 09:36 WIB

Serahterima jabatan Menteri ESDM dari Arifin Tasrif kepada kepada Bahlil Lahadalia. Foto: kontan.com

Nasional

Gross Split, Kebijakan ESDM yang Kontroversial??

Kamis, 22 Agu 2024 - 08:14 WIB