Biaya baterai bagaikan air terjun yang mengalir deras, turun lebih dari 90%. Teknologi ini menjadi salah satu yang paling murah di antara energi bersih
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dunia siap beralih ke energi hijau! Baterai, si mungil penuh daya, menjadi kunci utama. Harga baterai bagaikan roket yang melesat turun, 90% dalam 15 tahun terakhir.
Laporan Badan Energi Internasional (IEA) bagaikan simfoni optimisme. Pertumbuhan baterai melampaui semua teknologi energi bersih lainnya di tahun 2023. Inovasi dan kebijakan pro-hijau menjadi konduktornya.
Biaya baterai bagaikan air terjun yang mengalir deras, turun lebih dari 90%. Teknologi ini menjadi salah satu yang paling murah di antara energi bersih.
Sektor listrik dan transportasi bagaikan dua raksasa yang siap berdansa. Mobil listrik melesat di jalanan, didorong oleh baterai yang semakin murah dan handal. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan pun bersinar terang, memanfaatkan baterai untuk menyimpan energi matahari dan angin.
Fatih Birol, sang maestro IEA, menandaskan peran penting baterai. “Baterai mengubah permainan di depan mata kita,” ucapnya.
Kapasitas baterai bagaikan raksasa yang tertidur. IEA menghitung, 1.200 GW baterai diperlukan untuk mengimbangi 1.500 GW energi terbarukan di dunia.
Kombinasi panel surya dan baterai bagaikan duet maut. Biayanya kini bersaing dengan pembangkit batu bara di India, dan dalam beberapa tahun ke depan, akan lebih murah daripada batu bara di Cina dan gas di Amerika Serikat.
Baterai tak hanya berperan di sektor energi. Ia juga menjadi jantung akses energi universal. 400 juta orang di negara berkembang akan mendapatkan akses listrik melalui solusi terdesentralisasi seperti sistem rumah surya dan jaringan mini.
Masa depan bagaikan lukisan cerah. Baterai menjadi kompas yang menuntun dunia menuju energi hijau. Emisi karbon akan terpangkas, dan bumi akan diselamatkan.
Mari kita dukung transisi energi hijau! Baterai adalah pahlawan kecil yang siap mengantarkan kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : msn.com