Manfaat HGBT secara langsung meningkatkan ekspor, pendapatan pajak, dan investasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Program ini menghasilkan nilai tambah ekonomi tiga kali lipat dari modal awal yang digelontorkan, mencapai Rp157,20 triliun.
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Subsidi gas murah melalui program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) terbukti menjadi pendorong utama bagi perekonomian Indonesia. Program ini tak hanya membantu industri manufaktur berkembang, tetapi juga berkontribusi terhadap pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.
Manfaat HGBT:
- Menopang industri manufaktur: HGBT membantu industri manufaktur, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk menjadi lebih kompetitif dan efisien.
- Meningkatkan nilai tambah ekonomi: Program ini menghasilkan nilai tambah ekonomi tiga kali lipat dari modal awal yang digelontorkan, mencapai Rp157,20 triliun.
- Meningkatkan ekspor: Nilai tambah ekspor dari ketujuh subsektor industri penerima HGBT mencapai Rp84,98 triliun, dengan nilai ekspor terbesar diraih oleh sektor oleokimia sebesar Rp48,49 triliun.
- Meningkatkan pajak: HGBT menghasilkan peningkatan pajak senilai Rp27,81 triliun.
- Mendorong investasi: Program ini mendorong investasi baru sebanyak Rp31,06 triliun.
- Menurunkan subsidi pupuk: HGBT membantu menurunkan subsidi pupuk sebesar Rp13,33 triliun.
Dampak Positif:
- Peningkatan pendapatan per kapita: Manfaat HGBT secara langsung meningkatkan ekspor, pendapatan pajak, dan investasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
- Penciptaan lapangan kerja: Ekspansi perusahaan dan peningkatan investasi akibat HGBT berpotensi menciptakan lapangan kerja baru.
- Mendukung UMKM: Peningkatan penjualan UMKM yang terafiliasi dengan industri penerima manfaat HGBT.
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang mendorong perluasan HGBT ke 24 subsektor manufaktur secara menyeluruh untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI. Rencana cadangan untuk membuka keran impor gas dari negara-negara Teluk dengan harga 3 dolar AS per MMBTU untuk kawasan industri dengan kriteria subsektor yang hanya berorientasi ekspor dan substitusi impor.##
Penulis : Redaksi
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Antaranews.com