Reli harga kemungkinan hanya akan berumur pendek, kecuali jika pasokan dari wilayah tersebut terganggu secara signifikan.
JAKARTA (ENERGINEWS.COM)
Harga minyak diprediksi melonjak pada Senin (15/4/2024) menyusul serangan Iran terhadap Israel di akhir pekan, menurut para analis. Besarnya kenaikan harga sangat bergantung pada respons Israel dan Barat terhadap aksi balasan Iran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangan drone dan rudal balasan Iran ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024) sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik regional yang lebih luas.
Hal ini berimbas pada kenaikan harga minyak mentah Brent mencapai $92,18 per barel pada hari Jumat (12/4/2024), tertinggi sejak Oktober dilansir dari bisnis.com.
Kenaikan harga minyak pada hari itu didorong oleh kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan dari wilayah tersebut. Harga minyak mentah Brent naik 71 sen menjadi $90,45 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 64 sen menjadi $85,66 per barel.
Analis Memprediksi Kenaikan Jangka Pendek
Analis PVM Oil Broker Tamas Varga memprediksikan kenaikan harga minyak di awal perdagangan pekan ini. Namun, dia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada dampak signifikan terhadap produksi minyak. Varga juga menekankan bahwa reli harga kemungkinan hanya akan berumur pendek, kecuali jika pasokan dari wilayah tersebut terganggu secara signifikan.
Sementara itu, analis UBS Giovanni Staunovo memprediksikan bahwa reli harga minyak akan bergantung pada respons Israel. Dia menambahkan bahwa pertemuan virtual G7 pada hari Minggu (14/4/2024) perlu dipantau, terutama terkait kemungkinan penerapan sanksi terhadap ekspor minyak mentah Iran.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah potensi gangguan pelayaran di Selat Hormuz, yang merupakan jalur strategis bagi sekitar seperlima volume total konsumsi minyak dunia per harinya. Komandan angkatan laut Garda Revolusi Iran sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk menutup selat tersebut jika diperlukan.
Analis Saxo Bank Ole Hansen memprediksikan bahwa harga minyak mentah sudah termasuk premi risiko geopolitik. Kenaikan harga selanjutnya akan sangat bergantung pada perkembangan di sekitar Selat Hormuz.
Dampak Politik dan Ekonomi
Kenaikan harga minyak ini dikhawatirkan akan berdampak pada harga bensin di AS, yang menjadi topik sensitif menjelang pemilu November. Pemerintahan Biden telah menyatakan bahwa mereka tidak mendorong Iran untuk meningkatkan ekspor minyak dan menerapkan sanksi.##
Penulis : Yasir
Editor : Mahmud Marhaba
Sumber Berita : Bisnis.com